VIVAnews - Perpaduan adat Jawa dan Palembang akan membalut prosesi pernikahan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Ruby Aliya Rajasa. Rangkaian prosesi ini akan berlangsung mulai esok hari, Selasa, 22 November 2011.
Dimulai dengan pengajian, masing-masing mempelai akan menjalani prosesi siraman menggunakan adat Jawa. "Acara di Cikeas besok mulai jam 10, untuk di rumah mbak Aliya di Fatmawati pukul 9.30," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, Senin, 21 November 2011.
Dalam adat Jawa, siraman merupakan upacara di mana sejumlah orang yang dituakan memandikan calon pengantin agar menjadi suci dan murni.
Sebelum siraman, orangtua mempelai biasanya akan menjalani tradisi pemasangan bleketepe, atau anyaman daun kelapa hijau sebagai simbol orang Jawa yang menggelar hajatan. "Setelah pemasangan beleketepe, sorenya persiapan midodareni di rumah mempelai wanita," kata Julian.
Midodareni merupakan prosesi puncak menjelang akad nikah. Sekitar pukul 19.30, keluarga mempelai pria akan berkunjung ke kediaman mempelai wanita. Mempelai pria dan rombongan dijadwalkan hadir hingga pukul 21.00.
"Setelah selesai, rombongan kembali ke Cikeas. Sedangkan di kediaman calon mempelai wanita dilanjutkan dengan acara malam pacar, khas Sumatera Selatan," kata Julian.
Malam pacar merupakan salah satu adat Palembang yang dicuplik dalam rangkaian pernikahan Ibas dan Aliya. Biasanya berlangsung mengikuti prosesi midodareni yang disebut dengan ngarak pacar.
Ngarak pacar merupakan upacara pengantin pria memasuki kediaman pengantin wanita pada malam hari untuk memberi pacar, pemerah kuku dari daun pacar yang ditumbuk halus. Pacar itu akan digunakan untuk mewarnai kuku kaki dan jari. Jika adat ini dipakai utuh, semalam suntuk akan digelar nyanyian dengan iringan bedana atau rebana dan gambus. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar