VIVAnews- Berawal dari sebuah permintaan untuk mengisi acara perayaan Imlek, cerita dari Kabaret Oriental akhirnya siap untuk dipentaskan di panggung Gedung Kesenian Jakarta pada 20-24 Maret 2012. Menurut sutradara pementasan tersebut, Rusdy Rukmarata, ada beberapa penambahan saat cerita tersebut dikembangkan.
"Jumlah pemain bertambah, durasi dan visualnya juga. Waktu itu kami cuma memakai lagu yang diaransemen tapi ini ada penambahan lagu yang khusus untuk pementasan di GKJ," katanya saat jumpa pers di Dapur Babah, Veteran, Jakarta Pusat, Selasa 6 Maret 2012.
Bertajuk 'Anak Emas Juragan Batik', pementasan yang ditampilkan oleh EKI Dance Company ini akan menampilkan sentuhan budaya oriental atau Cina Peranakan Indonesia. Persiapannya sendiri memakan waktu sekitar empat bulan. Kabaret ini akan mengangkat cerita perebutan cinta, harta dan tahta dalam sebuah keluarga Cina Peranakan yang mengelola bisnis batik. Untuk menunjang pementasan, ornamen batik yang dipakai dalam kostum dan properti menggunakan batik Kudus.
Ada 300 pemain yang terlibat dalam kabaret ini. Proses memadukan unsur oriental dengan kontemporer menjadi tantangan tersendiri. Sederet aktris ternama juga akan membintangi pementasan ini seperti Cynthia Lamusu, Sarah Sechan, Uli Herdinansyah, Bayu Oktara, Ary Kirana dan Kelompok Sahita.
"Saya waktu ditawari untuk jadi ibu-ibu berusia 60 tahun antara senang sama wow! Butuh seminggu untuk lebih mendalami bahasa Mandarin-nya dan gestur itu yang terpenting, karena karakter Mama Lusi ini tenang tidak seperti saya biasanya," kata Cynthia Lamusu.
Istri Surya Saputra itu berperan sebagai Mama Lusi, ibu dari Robert (Uli Herdinansyah) sekaligus merupakan istri keempat dari seorang juragan batik.
Pementasan yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya dan diproduseri Aiko Senosoenoto ini akan berlangsung lima kali. Harga tiket dibanderol mulai Rp75 ribu hingga Rp200 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar