VIVAnews - Sejumlah besar file musik Michael Jackson diduga dicuri dari perusahaan rekaman Sony Music. Salah seorang sumber mengatakan, lagu-lagu karya Raja Pop tersebut dicuri oleh para hacker (peretas).
Seperti diberitakan Reuters, Sony Music menandatangani kesepakatan dengan ahli waris Jackson pada 2010 lalu. Rencananya salah satu unit usaha Sony Corps ini akan merilis 10 album yang berisi beberapa lagu Jackson yang belum pernah dirilis sebelumnya dan back catalogue (karya yang sebelumnya diproduksi oleh artis, grup atau perusahaan rekaman)
Nilai perjanjian tersebut dikabarkan mencapai US$250 juta, menjadikannya sebagai salah satu kesepakatan terbesar dalam sejarah indusri musik. Meski demikian, salah seorang sumber membantah angka tersebut dan menyebutnya murni spekulasi pihak pers.
Pada hari Jumat, 2 Maret 2012, dua pria hadir dalam sebuah pengadilan di Inggris atas tuduhan pelanggaran yang diduga berkaitan dengan pencurian file tersebut. Keduanya ditangkap pada Mei tahun lalu dan dituntut pada September.
Pria bernama James Marks dan James MCCormick itu membantah tuduhan yang didasarkan atas UU Penyalahgunaan Komputer dan Hak Cipta di Pengadilan Leicester Crown. Menurut instansi hukum Inggris yang mengatasi kejahatan terorganisir (SOCA/Serious Organised Crime Agency), kedua pria itu dijadwalkan menghadiri sidang pada Januari tahun depan.
Sementara itu Sony Music membenarkan adanya kejadian tersebut pada Mei lalu dan telah mengambil langkah untuk mengamankan situs serta memberitahu pihak berwenang. "Hasilnya, dua tersangka ditangkap. Tidak ada data konsumen yang dicuri dalam insiden itu," ujar Sony Music.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar