VIVAnews - Tim dokter RS Fatmawati menegaskan bahwa penyebab meninggalnya anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI dan Manajer Timnas U-23, Adjie Massaid, adalah karena serangan jantung.
Penegasan itu dinyatakan dr. Eddy Sunaryuniarto, SpJp, Kepala Satuan Medis Fungsional Jantung, yang menangani Adjie dalam konperensi pers di RS Fatmawati, Selasa, 8 Februari 2011. "Memang Bapak Adjie mengalami serangan jantung yang akut. Berdasarkan pemeriksaan medis kami, pasien terkena sindrom koroner akut," tuturnya.
Dr. Lia G Partakusuma, SpPk, Direktur Medik dan Keperawatan, yang turut hadir dalam konperensi pers itu menyampaikan kronologi meninggalnya suami Angelina Sondakh itu.
Pada Jumat, 5 Februari 2011, sekitar pukul 22.45 WIB, Adjie masuk dengan keluhan sakit di dada. Ia langsung ditangani oleh dokter dan segera diberi tindakan medis. Kondisinya memburuk sekitar pukul 23.15 WIB, dan pada pukul 00.45 WIB, Adjie dinyatakan meninggal dunia.
"Semua sudah optimal sesuai dengan prosedur yang ada. Tapi Tuhan berkehendak lain," dr. Lia menjelaskan.
Menurut dr. Eddy, kondisi fisik Adjie yang selalu tampak sehat, seperti yang gencarkan diberitakan media, tidak bisa dijadikan pegangan medis. Sehat tidak cukup diartikan bahwa seseorang secara normal dapat beraktivitas.
Apalagi, katanya menjelaskan, penyakit jantung pada dasarnya adalah suatu penyempitan dan pengerasan pembuluh jantung (koroner) yang prosesnya tidak seketika tapi terjadi sudah cukup lama.
"Kadang kita merasa sehat, tapi tidak pernah check up. Apalagi, kita juga tidak ada budaya check up kesehatan. Penyempitan itu makin lama makin membesar, kemudian robek, dan menimbulkan sumbatan trombosit atau pembuluh darah. Analoginya adalah seperti jari yang diikat karet, sehingga jaringan otot tidak disaluri oksigen," dia menjelaskan. (kd)
Baca juga: Ajaib, Hamil Berkat Ramalan Kesuburan
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar