 
     VIVAnews – Kate Middleton tak bersedia memasukkan kata ‘patuhi’ dalam sumpah setianya ketika ia menikahi Pangeran William di Westminster Abbey, London, Jumat 29 April 2011 ini. Apakah itu berarti Kate tak berjanji akan mematuhi William dalam mengarungi biduk rumah tangga?
Yang jelas, Kate bukan satu-satunya calon putri yang tak bersedia mengucapkan kata ‘patuh’ kepada pangerannya. Sebelumnya, ibunda William, Diana, juga menghilangkan kata ‘patuhi’ dalam sumpah setianya ketika menikah dengan Pangeran Charles, ayah William, pada tahun 1981.
Dengan kata lain, Kate mengikuti jejak almarhum calon mertuanya. Alih-alih menjanjikan kepatuhan seumur hidup kepada calon suaminya, Kate memilih menjanjikan ‘cinta dan kenyamanan.’ Menurut para sahabat Kate dan William, perubahan pilihan kata pada ikrar pernikahan mereka adalah pilihan mereka sendiri sebagai pasangan pengantin modern yang menjunjung kesetaraan dalan berumah tangga.
“Mereka (Kate dan William) telah bersama selama 10 tahun. Mereka belajar di kampus yang sama, menjalani hidup bersama, dan memiliki teman-teman yang sama. Mereka sejajar dalam setiap aspek kehidupan, dan telah merencanakan menikah sebagai rekan setara,” kata seorang sahabat mereka kepada Daily Mirror.
“Jadi bagi Kate, kata ‘patuhi’ terdengar tidak masuk akal,” ujar si sahabat. Terlebih, lanjutnya, kebanyakan calon pengantin wanita di era modern ini memang memilih untuk tidak mengucapkan kata ‘patuhi’ itu. Jadi, menurutnya, bukan hanya Kate seorang yang berpikiran seperti itu.
“Kate mewakili perempuan kerajaan modern,” tegas sahabatnya itu. Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams, yang akan memimpin pernikahan William dan Kate, menghargai pendekatan realistis keduanya dalam memandang kehidupan rumah tangga sebagai dua orang yang setara.
“William dan Kate telah memikirkan semua yang mereka inginkan untuk diri mereka, termasuk apa yang ingin mereka ucapkan. Mereka adalah sosok yang bersahaja,” punngkas Williams. (eh)
 



 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar