VIVAnews - Panggung musik dunia sedang berduka dengan kepergian penyanyi Amy Winehouse untuk selamanya. Penyanyi eksentrik tersebut ditemukan tewas di kediamannya di London pada Sabtu, 23 Juli lalu.
Kedua orangtua Amy, Mitch Winehouse dan Janis Wineouse merasa terpukul dengan kepergian mendadak putrinya tersebut. Pada saat mendengar berita kematian putrinya itu, mereka sedang berada dalam penerbangan ke New York. Mitch sempat tak percaya saat mendengar kabar putrinya ditemukan tak bernyawa lagi.
"Ini tidak nyata. Saya benar-benar hancur," kata Mitch seperti dikutip dari OK!Magazine, Senin, 25 Juli 2011.
Meski merasa terpukul, ibunda Amy, Janis berusaha untuk tegar menerima kenyataan tersebut. Ia mengaku sebelum kepergiannya, dirinya melihat putrinya tersebut terlihat bahagia dan bersemangat.
Sementara itu, pihak manajeman artis di mana Amy bernaung mengaku sangat kehilangan dengan kematian bintangnya tersebut. Mereka mengungkapkan dibalik permasalahan hidup yang dihadapi Amy, mereka menganggap Amy adalah penyanyi yang berbakat dan menakjubkan.
"Kami akan selalu ingat Amy sebagai wanita yang bersemangat, lucu dan sangat peduli. Kami telah kehilangan orang yang sangat istimewa dan bagian dari keluarga kami," ungkap perwakilan dari Metropolis Music dalam rilisnya.
Penyebab kematian penyanyi bermasalah ini memang belum diketahui secara pasti. Tetapi, hobi merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang seringkali membuatnya terlibat dalam berbagai masalah. Diduga meninggalnya Winehouse karena pengaruh buruk kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkannya, yakni mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol.
Polisi juga belum menentukan kapan akan dilakukan otopsi terhadap jenazah pelantun 'Back to Black' tersebut. Mereka masih menunggu waktu yang tepat. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar